Friday, October 30, 2015

Cara Alami Menghilangkan Bekas Jerawat Pada Wajah

Kulit sebagai representatif terluar dari tubuh tentunya berpengaruh besar dalam banyak aspek kehidupan. Kulit wajah yang dipenuhi bekas jerawat yang tentunya bisa menjadi mimpi buruk dan pengurang rasa percaya diri baik untuk wanita maupun pria dewasa ini. Banyak cara yang ditempuh untuk menghilangkan bopeng-bopeng kasat mata tersebut mulai dari konsultasi dengan dokter spesialis kulit sampai teknik laser yang pastinya merogoh kocek yang cukup dalam.

Merebaknya klinik kecantikan yang menawarkan cara cepat berupa paket perawatan untuk menghasilkan kulit wajah yang mulus, rata tanpa cela menunjukkan betapa tingginya perhatian kita terhadap kecantikan atau kesehatan kulit.

Sebetulnya banyak cara alami untuk mendapatkan kulit wajah yang mulus tanpa cela menggunakan bahan-bahan alami di sekitar Anda. Baiknya sebelum itu kita mengetahui jenis-jenis bekas jerawat agar tahu perawatan yang lebih tepat sesuai dengan jenisnya. Menurut Dr. Eric Schweiger, seorang pemilik Clear Clinic, ada tiga jenis jerawat yang secara umum terjadi pada kulit manusia yaitu:

1. Noda jerawat atrophic / atrophic scar.
Jenis ini adalah bentuk noda jerawat yang membentuk cekungan-cekungan atau lipatan yang disebabkan karena rusaknya jaringan kolagen, lemak atau jaringan lainnya dibawah permukaan kulit.
2. Bekas Jerawat Hypertrophic / hypertrophic scar.
Kondisi kerusakan kulit yang membuat bekas luka atau jerawat terlihat timbul karena disebabkan tumbuhnya jaringan kolagen berlebih dan pada kasus tertentu berwarna kehitaman.

3. Post-inflammatory Pigmentation.
Jenis bekas luka atau jerawat ini adalah kondisi kulit yang mengalami pigmentasi kemerahan yang membuat kulit tampak seperti bekas terbakar. Apabila dibiarkan terlalu lama dapat menjadi kondisi kulit permanen dimana warna pigmentasi tersebut akan berwarna lebih gelap dan tentunya lebih terlihat oleh mata sehingga metode alami tidak bisa lagi menjadi pilihan.

Setelah tahu kira-kira jenis bekas jerawat mana yang Anda alami, mari kita lihat beberapa cara alami untuk menghilangkan noda jerawat.

1. Masker Buah Tomat.
Kandungan vitamin A pada buah merah yang berair ini rupanya dapat merangsang bertambahnya kolagen alami untuk membantu proses pembentukan kulit baru. Cukup oleskan 1 buah tomat yang telah dihaluskan ke noda jerawat lalu biarkan lebih kurang 15 menit lalu bilas menggunakan air hangat dilanjutkan dengan bilasan air dingin. Lakukan dengan rutin setiap hari.

2. Masker Lidah Buaya.
Tumbuhan yang termasuk dalam keluarga kaktus ini rupanya memiliki 72 jenis zat dan 200 senyawa lain seperti polymannans, antrakuinon, mannan asetat dan lektin yang sudah pasti sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, kulit dan rambut. Dengan mengoleskan bagian getah atau gel lidah buaya pada bagian bekas jerawat lalu mendiamkannya selama 15 menit untuk kemudian dibilas dengan air panas rupanya bisa membantu mengurangi bekas jerawat tersebut.?

3. Masker Pepaya.
Buah yang lazim menjadi makanan burung ini ternyata mengandung papain yang terbukti dapat menjaga kualitas kulit dengan mengurangi peradangan dan iritasi. Enzim Papain ini pula rupanya mengurangi produksi minyak berlebih sekaligus membasmi sel kulit mati yang menumpuk pada kulit. Cukup oleskan merata buah pepaya yang sudah dihaluskan lalu diamkan 15 menit. Basuh air hangat yang lalu diikuti air dingin untuk membantu penyerapan yang optimal. Lakukan rutin sekali setiap 2 hari.

4. Kulit Mentimun.
Kandungan Asam askorbat dan asam caffeic pada buah yang tumbuh menjalar ini dapat mengurangi peradangan. Kandungan aktif alaminya sudah dipastikan membawa efek revitalisasi pada kulit sehingga dapat mengencangkan kulit dan meminimalisir bekas jerawat. Kupas kulit mentimun dan tempelkan pada noda jerawat Anda. Diamkan beberapa menit lalu bilas dengan air. Konsumsi buah yang ada untuk membantu proses perawatan dari dalam.

5. Masker Putih Telur. Tahukan Anda bahwa kandungan Asam Amino, Zat Besi dan Vitamin E yang terdapat pada putih telur secara ilmiah terbukti dapat menghilangkan jerawat dan bekasnya. Cukup oleskan merata pada area bekas jerawat Anda lalu diamkan beberapa menit lalu dibilas, dijamin kulit mulus dan kencang setelah pemakaian harian yang teratur.

Sekarang sudah siap untuk mencoba metode alami untuk kulit mulus dan bebas bekas jerawat? Selamat mencoba!

Monday, May 25, 2015

See You When I See You



Manusia-manusia jam 5 sore berkumpul dan bercengkrama sembari menghirup wangi kopi dingin dari kedai kopi berlambang Putri Duyung. Sesekali hembusan asap putih tipis menyeruak dari sela-sela bibir kehitaman dengan sorotan mata tajam sedikit kikuk tatkala pandangannya beradu dengan orang-orang sekitarnya. Balutan kaus oblong merah marun yang dibebani belitan sweater di lehernya seakan-akan menjadi benteng dari tatapan manusia lainnya seakan-akan hal itu berhasil. Nyatanya tidak. Sesekali manusia-manusia yang asyik membicarakan dilema pekerjaan di meja sampingnya tampak menoleh dengan tatapan ingin tahu tanpa menghentikan obrolan dangkal sekenanya mengenai pekerjaan. Seorang lelaki berumur sekitar 30 tahun, membawa ransel padat dan duduk di pojokan kedai sembari merokok tampaknya memicu rasa ingin tahu manusia-manusia itu. Mungkin karena ukuran badannya yang tidak biasa? Atau karena mata sipit dan rambut keritingnya yang tampak kontradiktif dengan tipikal bawaan fisik satu ras tertentu yang sering menjadi bulan-bulanan di negara berkedok demokrasi ini.

Sebuah laptop hitam yang tampak kurang terawat terpapar di depan lelaki di pojokan itu. Sebuah telepon selular putih yang terus bergetar pertanda pesan yang berdatangan tanpa henti tampaknya tidak mengurangi rasa kikuk dan sorotan matanya yang terus berputar ke segala penjuru kedai tersebut. Gundah? Mungkin. Menunggu seseorang? Bisa jadi. Ada guratan senyum tipis setelah tangannya meraih dan mengintip layar telepon selular yang warnanya mulai kecoklatan tersebut. 

“Cepat pulang bang. Adek kangen nih..” Sapa seseorang yang tampak sudah menulis deretan pesan yang tampak di layar tersebut. 

“Iya sabar ya. Flight masih 3 jam lagi. Kamu jadi jemput abang di bandara?” balasnya cepat.

“Iya dong. Nanti kalau abang diculik pramugari-pramugari bandara nasib aku gimana :D” ujar balasan pesan tersebut.

Sang abang pun menyeringai lebar. “Hahahaha. Tenang aja. Lagipula mereka bakal nyesel nyulik abang. Gak kuat kasih makannya. =)) Sudah ya. Abang berangkat ke bandara dulu. Biar bisa check-in terus santai deh nunggu jadwal terbang” balasnya lagi.

“Okay. Mind your belongings! It takes time and money to get it if you dropped it accidentally there. See you when I see you”. Balasannya kembali datang tanpa waktu lama.

Relax, I’ll make sure not to leave anything behind. Love you”. Balasnya lagi untuk mengakhiri.

Sebuah notifikasi lain tetiba muncul di layar. “Terima kasih mas sudah bela-belain ngunjungin aku. That was such great nights together with you! Sampai ketemu di Jakarta.” 

Posisinya membeku, seringainya lenyap begitu saja. Seraut wajah penuh penyesalan semakin jelas terlihat dari raut mukanya. Mungkin pertanda teriakan hati kecil dan nurani yang habis babak belur dihajar oleh kenyataan pahit yang telah terjadi. Lelaki itu kembali beringsut di atas kursi kayunya yang tampak jengah diduduki berjam-jam seolah semakin memperburuk suasana hatinya. Sosok itu pun kembali tenggelam di pojokan antara ramainya pengunjung yang terus berdatangan tanpa henti, dibalik kebisingan kedai yang mulai menyalakan lampunya karena sang gelap mulai turun.

~Beruang Lihai – Yogyakarta, 7 Mei 2015

Friday, May 3, 2013

Lembur atau santai di zona nyaman?

Image Source

Beranjak dari zona nyaman buat saya adalah satu hal yang sulit, tapi terus menerus dilatih. Dari awal menyadari hal ini, yang ada di ambang batas pemikiran adalah sudah berapa lama waktu terbuang di zona nyaman yang kita sendiri tidak tahu kemana arahnya. Mamih (ya, saya panggil ibu saya seperti itu) pernah bilang kalau "1 jam itu 60 menit, 1 menit itu 60 detik. Dari 60 detik, berapa detik kamu sudah berusaha untuk membuat 10 detik kedepan berguna buat masa depan kamu?". Berat sih (sampai sekarang tidak mengerti) tapi kalau ditilik-tilik mungkin maknanya adalah "Lu ngapain aja? Bangun sana, terus lari kejar impian" tapi penyampaiannya saja yang ala-ala filsuf {-_-)a

Jadi kembali lagi ke topik zona nyaman, setiap hari di kantor yang menjadi pertanyaan yang tidak bosan berputar-putar di pikiran adalah "Ayo, jangan terlalu santai. Biasanya kalau pekerjaan yang santai itu gak lama".  Setiap kali otak blank karena overload pekerjaan seharusnya kita harus bersyukur itu tandanya KAMU PUNYA KERJAAN. Bersyukur! :D

#BeruangDikejarDeadlineDanLembur

Wednesday, March 20, 2013

Apartment Buyers Are Influenced By Panoramic View Consideration

Talking about apartment as another alternative for living somehow related with many factors before people spend money on it eventually. Some factors are might be around the price, mortgage, neighborhood, transportation and many other. But recently there is another trend spreads among people especially in Jakarta who fond of to have a spot in one of those skyscrapers.

As people who have been living in a busy city, struggling with air pollution and heavy traffic, some of Jakarta citizens define that having apartment is a way out to have a better living to redeem their busy hours at the office. They seem to believe that living in a few stories up above the ground such as in Apartment is better than living in a private house just like when they grew up.

High demands to own an Apartment are rapidly rising from years after years as a sign of a big interest upon this matter. Some developers are even taking a risk by producing many projects of apartment building in order to fulfill the needs. This, somehow, leads to a tight competition among developers and bring up this havoc in to buyers mind.

Yet lately, South and Centre section of Jakarta (CBD) have gained fame as favorite location for apartment development and there is a prediction about a moving trend to the North Jakarta that will raise a demand up to 10% compared to last year. According to CEO of Binakarya Propertindo Group (BPG) Go Hengky Setiawan (detik.com), this demand for apartment on Northern Jakarta will continue to grow.

This can be true since there are many available lands on North compared with Central Jakarta. Moreover, Southern Jakarta has rapidly developed recently and getting crowded. A place such as Pantai Indah Kapuk makes North Jakarta changed in to an exclusive area supported by its easy access to freeways toward Airports as well as shorter entrance towards inner and outer ring road.

According to a data from Bank of Indonesia (BI), for commercial property survey result at the last third quarter III-2012; there is an increase of up to 40% on apartment and condominium (for sale) sector in the  past year. According to that survey there are some causes of this rapid rise on the price for apartment and condominium, including changes in consumer lifestyles, completion of toll project and also land constraints.

But once again, the question starts to hit our curiosity once again. Why Nortg? What is so special about that area other than the bustling traffic and the number of elite housing there? According to a random survey taken from those who have decided to live in North Jakarta, most of them had this dream about living around the shore or close to the sea.

Apartment or condominiums which have some stories above the ground is believed can emphasize this effect by bringing the idea to have this beautiful panorama of the sea once you open the window curtain. For some people, it was so romantic, soothing, fun and can create a harmonious relationship between family members at home. 

This also led to a north-facing apartment has more in demand than the opposite direction (south). And as you know with frequent floods in the northern areas due to the decline in the ground every year, these people wish to live in an apartment or condo that can reduce the effects caused by the flood to their homes. What is better than having a residential that is flood free, noise-free with a panoramic sea views every day as a bonus? It might feel like heaven on earth. 

Sunday, January 27, 2013

Langgar dan Batas (Part. 1)


Kegelapan total memulai hari ini. Langgar mencoba membuka kedua matanya yang terasa berat diselingi rasa sakit yang aneh berputar-putar di ujung kepalanya. Seluruh sendinya terasa kaku dan ia tidak ingat apa yang terjadi. Sekuat tenaga ia mencoba duduk tapi tangannya terbelenggu oleh sesuatu.
Bersusah payah dan dia memaksa untuk duduk dan melihat keadaan sekitar. Gelap. Matanya fokus untuk melihat hingga akhirnya mulai terbiasa. Sebuah ruangan tua berlumut berdindingkan batu lebih kecil dari kamarnya dirumah. Langgar tersadar, seutas tali tambang membelenggu erat kedua tangannya yang kotor dan kumal. 

"Mama?" Satu kata yang teringat olehnya.

Sosok itu tidak ada dimanapun dia melihat.Tersadar ada yang salah, sekuat sisa-sisa tenaganya ia mencoba membuka tali pembelenggu itu. Gigitan, gesekan, erangan putus asa mewarnai pergulatannya dengan tali.

"Urrghhhh!! Mama!!!" pekiknya sambil terus bergulat dengan tali.

Di ujung ruangan yang paling gelap, sepasang mata kemerahan menatapnya tajam. Sosok itu sedikit bergetar dan bergerak sedikit. Tak lama sosok itu mulai beringsut dan beranjak mendekat ke arah Langgar. terlihat di kegelapan sosok paruh baya berambut gimbal, dekil dan kumal bertelanjang dada. Luka mengering tampak memanjang dari bawah dada kanan terus kebawah yang bisa membuat ngilu orang yang melihatnya.

Ia mendekat..

Terus mendekat sambil tangan kurus keringnya meraih ke arah Langgar.

Tap. Ia menggenggam bahu Langgar.

"Arrrrgghhhh!!!" Langgar terkejut dan secara reflek berlari ke arah berlawanan. "Siapa kamu?" 
"Bisa diam tidak, bocah? Aku butuh ketenangan disini." Jawabnya bergetar sambil menyeringai aneh ke arah Langgar. Mata itu tampak kosong dengan pipi tirus, muka pucat dan tampak menakutkan. "Simpan tenagamu, nak. Kau akan membutuhkannya tak lama mereka mengambil sedikit demi sedikit bagian tubuhmu. Heh heh heh." Lanjutnya sambil beringsut kembali ke tempatnya semula.
Langgar bergetar hebat. Takut, kaget, putus asa bercampur aduk. Air matanya mengalir deras tanpa nyali untuk mengeluarkan suara tangis sedikitpun. Di kepalanya saat itu berkelebat wajah ibunya yang tampak khawatir dan menangis hebat.

Monday, December 10, 2012

Papa si Tuan Rumah


Sambil menonton TV di kontrakan sendirian, tiba-tiba teringat papa yang jauh di Bandung sana karena hobinya yang menarik perhatian saya. Papa saya adalah seorang pria berumur (pastinya) yang cenderung perfeksionis di rumah sendiri. Hobinya mengkritik anak-anaknya kalau tidak bisa rapi di berbagai aspek. Mulai dari kamar sampe kebersihan toilet sering banget komen mulai dari yang menyindir sampai yang pedas.

Pernah suatu hari sewaktu saya pulang kerumah beliau melihat celana pendek saya yang berbahan jeans dan sobek sana sini, beliau langsung berkomentar "Celana kok sobek-sobek, pantesan aja kamu gak punya pacar". Jleb #eaaaaa. Papa di umurnya yang 63 tahun ini semakin hari semakin seperti anak kecil yang sensitif dengan ego besar. Seringkali beliau ngambek kalau berdebat dengan mama atau adik perempuan saya yang bungsu dengan mengadakan aksi mogok bicara atau dengan cara menguasai TV berhari-hari.

Satu lagi yang unik dari beliau adalah kebiasaannya "ditonton" TV setiap malam. Kenapa demikian? Karena sambil duduk di sofa alih-alih menonton TV beliau tidur dengan posisi duduk didepan TV yang menyala dengan volume suara yang cukup menggelegar di malam hari. Bertahun-tahun kami anak-anaknya dan juga mama tentunya selalu berusaha mematikan TV dengan meminimalkan suara agar beliau tidak terbangun tapi beliau selalu tahu dan terbangun setiap TV itu dimatikan.

Setiap kita bilang "Mendingan papa tidur, sayang listriknya kalau ga ditonton" beliau selalu menjawab "Siapa yang tidur? dari tadi papa nonton kok!". Yaa seisi rumah membiasakan mengelus dada dan bersabar :D. Semua kebiasaan beliau selalu membuat saya senyum-senyum sendiri kalau teringat. Huffftt mungkin saya sedang homesick nih. Semoga papa dan mama selalu sehat, panjang umur dan berlimpah berkah tuhan.

Aamiin


-NasibPerantauYangKangenOrangTua-

Thursday, December 6, 2012

Hobi, hobi, buang waktukah?

Tidak ada yang salah dengan memiliki hobi tertentu diluar kemampuan akademik kita. Hobi-hobi semacam menggambar, melukis, design sampai ke hobi yang berkesan tidak produktif seperti menonton TV maupun memelihara binatang memiliki satu benang merah yang sama, yakni mencurahkan satu ego atau keinginan kita terhadap sesuatu yang menurut kita menyenangkan atau menenangkan hati.


Kali ini saya mencoba membahas tentang hobi desain. Desain, yang merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris design, memiliki arti “a plan or drawing produced to show the look and function or working of something before it is built or made” (Concise Oxford Dictionary) yang apabila diterjemahkan adalah sebuah perencanaan atau gambar yang dihasilkan untuk menunjukan tampilan dan fungsi atau pengerjaan dari sesuatu sebelum hal tersebut dibangun atau dibuat.

Dari definisi tersebut buat kamu, kamu, ya, kamu yang sedang membaca ini dan memiliki ketertarikan yang sama dengan saya atas desain mendesain sesuatu akan lebih baik untuk memahami terlebih dahulu tujuan kita dalam membuat suatu desain, baik itu desain dalam bentuk sketsa, computer graphic, atau apapun itu. Mungkin beberapa orang berfikir “ah, gak perlu tujuan untuk coret-coret bikin desain,, yang penting saya bisa mencurahkan ide-ide saja kedalam satu bentuk”. Pendapat saya adalah, itu tujuan kamu lho. Akan tetapi akan sangat produktifnya kamu apabila desain tersebut bisa dimanfaatkan lebih jauh kedepannya mungkin untuk membuat suatu karya yang tidak menutup kemungkinan bisa membawa keuntungan untuk kamu suatu hari nanti.

Pada awalnya saya pun membuat desain hanya untuk kepuasan diri sendiri saja, tapi dengan banyaknya kertas dan tinta yang mungkin sudah terbuang dengan menghasilkan senyum dan kepuasan tersendiri saya mendapat ilham untuk menambah kemampuan saya tidak hanya bermodalkan kertas dan pensil saja, tetapi juga dengan bantuan laptop usang kesayangan ini. Mengucap syukur yang teramat sangat (whoosaaahh) dengan adanya kecanggihan teknologi bernama Internet, saya mendapatkan banyak ilmu yang sampai sekarang saya tidak membayangkan bisa menguasainya.

Dimulai dengan mempelajari coreldraw secara otodidak, photoshop, illustrator dan lain-lain, saya mendapati bahwa desain itu tidak sesempit pengertian saya sebelumnya. Banyak orang-orang baik diluar sana yang mau berbagi ilmunya dengan semua orang (I love you people!) yang bisa membantu kamu-kamu dalam menambah wawasan desain. apabila ada budget lebih kamu pun bisa membeli beberapa buku bagus di beberapa toko bagus disekitar kamu untuk memperluas lagi wawasan tersebut dengan satu syarat, luangkan waktu untuk membacanya, jangan dibiarkan berdebu di rak buku. Sayang banget hahaha.

Mengapa saya concern dengan hal ini? Bisa jadi karena saya melihat industri desain di Indonesia masih belum mendapat pengakuan secara nyata dari masyarakat. Bahkan dulu waktu saya ingin masuk kuliah jurusan seni rupa dan desain, reaksi orang tua saya adalah seperti: “Buat apa? kamu mau jadi apa? tukang patung? pelukis? Gak ada gunanya!”. Padahal menurut saya, belajar sesuatu berdasarkan kesukaan dan hobi kita akan menghasilkan sesuatu yang lebih berguna daripada memaksakan belajar sesuatu yang kita dipaksa untuk memahaminya walaupun pada akhirnya saya memilih kuliah jurusan Bahasa Inggris yang merupakan bidang lain favorite saya :p

Ya mungkin sekarang sedikit terlambat untuk menyesali, tetapi untuk kamu-kamu yang masih tertarik dengan desain dan semua yang berhubungan dengan seni rupa maupun hobi, jangan takut! Ikuti hati kamu dan perluas pemahaman kamu. Kerjakan hobi-hobi kamu selama kamu bisa membuatnya bernilai lebih maupun membuat kamu produktif setiap hari. Saya yakin orang-orang yang bisa mengapresiasi seni dan desain akan semakin banyak dan saya adalah salah satunya. ;)